Minggu, 12 Januari 2014

Untuk kamu yang entah tak pernah berhenti terdiam.

Hai, kenapa kita begitu jauh ? Iya, sangat jauh hingga kita tidak pernah tau apakah kita akan bertemu lagi.
Mungkin kita masih di pulau jawa. Pulau terpadat, tersesak di Indonesiaku ini. Pulau yang mungkin akan tenggelam pertama kali karena terlalu banyak orang yang acuh.

Tapi ini tentang kita. Kita yang berjarak tidak sampai dari sabang sampai merauke. Kita yang bahkan pernah duduk bersebelahan dan tak pernah saling sapa, entah kenapa, kamu diam aku diam kita diam. Semesta seolah berhenti. Tragis. Entah kamu yang kejam dan tak pernah memalingkan selayang pandanganmu, atau aku yang terlalu berharap untuk berkisah seperti cerita dalam sinetron kejar tayang yang tak pernah tau kapan episodenya berakhir.

Kita terbiasa seperti ini, biasa untuk saling diam walaupun geluduk petir saling sambar. Iya ini ironis. Bahkan serasa lebih menyakitkan ketika kita main menjauh, seolah kita tak pernah saling kenal. Tapi yasudah, karna hati tak pernah bisa memaksa.

0 komentar:

Posting Komentar