Kamis, 01 Mei 2014

Ini hanya perjalanan singkat.

Tadi pagi, ketika menunggu sholat subuh langit sudah memerah. Kemudian sesudah sholat subuh, air air yang mengendap di awan itu turun membasahi bumi ini. Bumi yang sudah menampungku hampir sembilanbelas tahun lamanya dan masih mau kuinjak tiap harinya. Dingin. Aku kembali terlelap dalam buaian kasur spon berukuran sedang yang gaya tarik grafitasinya makin kuat tiap paginya. Mati matian aku berusaha untuk bangun jam enam pagi agar tidak telat mengikuti kuliah ilmu pakan dan nutrisi hewan. Bismillah semoga calon dokter hewan ini bermanaat kedepannya :)

Dalam perjalanan menuju kampus yang berdiri megah. Yang katanya terletak "di timur jawa dwipa" aku menikmati hembusan angin yang ternyata lebih dari sejuk. Udara pagi ini lebih dingin dari sebelumnya. Aku hanya memakai kemeja berwarna coklat ini, walau kutau ini lumayan tebal tapi ternyata tidak mampu menghalau udara dingin ini. Yah aku hampir menggigil. Kota metropolitan kedua ini jarang sekali sedingin ini. Di sela kedinginan ini aku mencoba mengendarai motor lebih pelan dari biasanya, biar pelan asal sampai.

Ada yg mengusik hati saat aku sampai di dekat atm center kampus C. Ada 3 anak SD yang berpakaian seragam dan mengayuh sepeda ontel. Yang satu mengayuh sendiri, yg satu lagi membonceng temannya. Mereka tertawa lepas. Mereka terlihat bahagia. Tanpa beban. Bebas. Mereka masih tidak terlalu mengerti dan peduli perduli tentang permasalahan negeri ini. Permasalahan dari jaman Soekarno sampai pak SBY yang tak kunjung usai. Bahkan makin bertambah dan menggunung.

Sejenak aku perhatikan mereka. Aku ikut tersenyum. Aku rindu senyuman adikku. Aku rindu keluargaku. Hah, ini hanya masalah jarak dan waktu. Kita masih tetap di tempat yang sama, bumi. Kita masih di satu naungan langit di galaksi bima sakti.

Keluargaku, aku ingin pulang. Pulang kerumah :)



Senin, 31 Maret 2014

bener-bener telat posting dan ini sangat tidak lucu -_-


Ohayou minasan~

Lagi baru bangun tidur dan langsung menghampiri laptop yang tadi malam sempet dipake buat baca cerpen yang mengagumkan karya Habbiburahman, salah satu pembuat novel islami yang udah gak dipertanyakan lagi kemampuannya. Bayangin aja, tiap karya beliau yang selalu mengandung tokoh spiritual nan religious selalu berhasil membuat merinding. Dan itu gak sekali dua kali, udah berkali kali tiap aku baca endingnya selalu keren, selalu gak pernah di tebak. Malah novel karya beliau yang berjudul “Bumi Cinta” sukses membuat saya teharu dan penasaran bagaimana kelanjutan cerita tokoh dalam akhir cerita itu, karena menurutu pada halaman teakhir terkesan cerita masih belum selesai. :3

 

Hari ini tanggal, 7 maret 2014. Hari jumat nan cerah untuk hari suci umat Nabi Muhammad SAW. Semoga semua kaum Adam yang sudah baligh tidak ada yang lupa untuk menunaikan kewajiban sholat jum’at mereka pada hari ini. Amin. Dan semoga jodohku yang tertulis di lauhul mahfudz senantiasa menjaga kesucian dan kelayakan dirinya untuk aku kelak. Iya kelak, saat Allah SWT memutuskan untuk mempertemukan kita dan menyatukan kita dalam ikatan suci yang menjadikan kita halal satu sama lain. Ah kenapa membicarakan jodoh, aku masih terlalu bahagia dalam menuntut ilmu. Aku percaya jika sudah tiba saatnya, Allah akan mempertemukanku disaat yang tak terduga dengan cara yang mungkin terlihat luar biasa. Hanya saja sekarang aku masih sangat terlalu muda untuk membicarakan masalah pernikahan ataupun jodoh.

 

Kewajibanku masih untuk belajar, menuntut ilmu, untuk bekalku kelak. Karna di era globalisasi ini seorang wanita bisa saja tidak hanya berdiam diri di rumah dan mengasuh anak di rumah. Tapi jika sekalipun suamiku kelak tidak memperbolehkanku untuk bekerja, aku akan ikhlas dan senantiasa harus menuruti apapun kehendak suamiku. Lalu bagaimana dengan nasib ilmuku yang susah payah aku dapatkan ? kan sayang sekali jika aku tidak pergunakan untuk bekerja. Seorang wanita yang cerdas, akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula. Itu keyakinanku. Dan aku juga percaya, ketika seorang wanita telah bersuami, maka ibadah wanita tersebut adalah untuk menuruti apapun yang suami perintahkan.

 

Jodoh ya ? Kapan ya datangnya ? masih lama kan ? masih belum siap nih ketemu jodoh. Bener-bener belum siap. Belum siap mulai dari fisik, hati, batin, keimanan, ah semuanya. Masih belum ngerasa pantes buat bisa ngedampingin seseorang dalam menjalani kehidupan. masih ngerasa belum lengkap. yah biarlah keimanan ini perlahan melengkapkan hati ini. perlahan, tapi mantap.
 
 
Surabaya, 7 maret 2014
Semoga praktek ITR hari ini lancarrr

Kamis, 06 Maret 2014

OTW = Oke Tunggu Wae

Percaya deh, hampir semua orang tau dan pernah pake kata "OTW" saat ditanya "sudah berangkat ?" Atau "sampai mana ?" Bahkan emak sama bapak juga sering pake kata OTW kalo lagi smsan. Keren gak tuh orang tua jaman sekarang !

OTW sendiri merupakan singkatan dari kalimat berbahasa inggris On The Way. Yang dalam bahasa Indonesianya punya arti "Lagi dalam perjalanan" entah kesuatu tempat atau sesuatu yg dituju. Tapi pernahkah kalian sadar bahwa makin lama OTW makin di pertanyakan kebenaran artinya ?

Gimana gak dipertanyakan cobak, kalo ada temen bilang kalo dia udah OTW, jangan langsung percaya kalo dia udah di jalan. Karena kebanyakan jawaban OTW itu artinya Oke Tunggu Wae yang artinya Oke Tunggu Saja. Miris bener deh, kitanya udah berharap itu temen bentar lagi nyampek eh ternyata jauh dari harapan. Mungkin ini adalah sejenis PHP skala kecil, yg menimbulkan kekecewaan sesaat.

Di Indonesia gueh yg tercintah ini orangnya kan pada seneng ngaret tuh, gue juga sebagai anak muda udah sering banget ngalamin kejadian dikaret-in (baca : janjian sama orang yg gak tepat waktu) dan tentu saja semua itu karena kata kata OTW yg buat orang jadi beranggepan kita belum berangkat. Padahal gak semua orang mengartikan OTW sebagai Oke Tunggu Wae.

Dibuat nunggu lama itu gak enak banget, sumpah. Buktinya banyak banget orang yang udah ngetweet "Menunggu itu menyakitkan" dan ternyata itu sudah terbukti, bukan isapan upil semata, eh salah, isapan jempol semata.

Entah saking seringnya dikaretin, dan uah capek dan bosen (pake banget) sampai akhirnya gue juga ngikut jadi orang ngaret (baca : suka gak tepat waktu). Oke lah, pada awlanya tingkat ngaretnya gak seberapa. Masih sekedar suka nelat 5 menitan, karna pada dasarnya aku orang yg tepat waktu (dulu), bahkan selalu dateng setengah jam sebelum janjian. Tapi semenjak negara api nemyerang, semuanya berubah.

Sekarang tingkat ngaretnya udah gak ketulungan, masih mau ganti baju aja udah bilang OTW. Duh kan, belum lagi dandan, ngeluarin motor, nyari kunci motor, nyari dompet, nyari hape, apalagi masih mau beli bensin, terus tiba tiba laper dan berniat buat ke toko terdekat dan ternyata tokonya nutup -_- akhirnya keliling nyari toko yg buka. Endingnya nyampek di tempat satu jam setelah bilang OTW. Dipelototin sama orang yg janjian, cek hape udah di misscall nyampe ratusan kali dan sms ribuan :v

Oke kejadian diaatas adalah fiktif belaka, apabila ada kesamaa jalan cerita, diduga sudah mengalami tingkat ngaret yg berlebihan haha.

Jadilah orang yg tepat waktu, karena disiplin waktu dan disiplin pada diri sendiri adalah salah satu kunci sukses — vinarip

Kamis, 20 Februari 2014

Ketika kamu akan menyerah dengan sesuatu yang sebelumnya sudah kamu perjuangkan, maka ingatlah bagaimana perjuangan kamu saat ingin mendapatkan sesuatu tersebut

Gak ada perjuangan yang sia sia selama kamu berjuang dengan sungguh-sungguh. Ya karna ada kutipan yang pernah bilang kalau hidup adalah perjuangan. There's so much thing that you get with fighting ! Apapun itu hampir semua hal harus kamu perjuangin. Bahkan kadang kamu kamu harus berjuang untuk tetap bisa bernafas. Yaa saat kamu pilek dan hidungmu tersumbat :)

Ada nggak sih suatu hal yang kamu dapat tanpa perjuangan ? Sekecil, se-nggak pentingnya dan semudah apapun perjuangan itu, itu tetep perjuangan kan ? Nggak pernah ada yang salah dengan sebuah perjuangan, kamu harus terbiasa berjuang untuk sesuatu hanya agar kamu tetap bisa bertahan. Entah bertahan hidup, atau bertahan dalam menjalin suatu hubungan.

Kemaren aku sempet ikut diklat salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di kampusku yang paling tercintrong ini. Ikut UKM itu sebenarnya susah sedih dan seneng, aa bisa ditambah lagi kalian akan belajar gimana managemen waktu yang superpadet antara belajar dan kegiatan sejenis bla bla bla. But it's ok, lama lama kalian akan terbiasa dengan tetek bengek kegiatan kampus yang hampir menyita semua waktu da perhatianmu. Tapi percayalah, kamu bakal dapet banyak manfaat dari itu semua. Mulai dari pengalaman, teman, susah bareng, seneng bareng, panik, dan tentunya keluarga, iya keluarga baru. That's what i get from KSR PMI UA. Kalian begitu penuh cinta, dan segala sesuatu yang menyenangkan ada di kalian. :big hug:

Masuk dalam keluarga KSR PMI UA dan menjadi bagian 28 saudara di angkatan 20 gak mudah. Tentu saja semua butuh perjuangan dan pengorbanan #eaaaa. Mulai dari diklat ruanga 120 jam yang cukup melelahkan sampai diklat lapangan yang bikin dag dig dug. Selama diklat ruangan kita dikasih materi bejibun yang entah kadang juga ada materi yang keselip di otak yang terdalam. Bayangin aja tiap hari sabtu dan minggu kalian libur kuliah, tapi diganti dengan 10jam materi tentang PMI. Ibaratnya nih kalian kuliah lagi -_- dan tiap akhir materi itu ada sejenis ujian yang di akhir nanti bakalan dikalkulasi sama semua nilai yang nentuin lulus apa enggak diklat ruangan. Kalo gak lulus ya say goodbye aja sama diklat lapangan. Susah kan ikut KSR PMI UA ? Enggak kok itu masih belum seberapa.

Diklat ruangan gak seboring yang dibayangin kok, ada berbagai jenis ke-usilan sampai kebahagiaan bahkan keharuan yang mendalam. Eciyeh ini apaan sih haha. Pokoknya diklat ruangan itu berisi materi yang entah sepertinya sejenis penting tapi gatau kenapa susah banget masuk ke otak dan di akhir tiap materi itu selalu ada ujian kecil. Iya ujian tulis. Ujian tulis tentang materi sebelumnya dijelasin. Dan sehari itu kalo gak salah ada 3 kali ujian gitu lah. Bayangin aja kalo 12 hari digituin terus ? Ya gapapa sih, masih hidup kok haha. Nah, ujian ujian itu kan masuk nilai, kalo ada nilai kurang dari 75 kita remidi. Bayangiiiin ! Udah susah susah an capek capek ngikut diklat yg jam 6 pagi harus nyampe tempat diklat, masih aja ada sejenis remidi. Tapi itu yg namanya perjuangan, susah tapi bakal berujung manis. Sampai akhirnya di diklat ruangan yg terakhir kita dapet final tes, yup sejenis ujian akhir. Semua materi 120 jam diklat ruangan dipertanyakan disini. Mulai materi lisan sampe materi praktek beserta contoh kasus kecelakaan. Rasanya ndredeg abis, tapi endingnya terlewati juga sampai ada pengumuman 30 anak lolos diklat ruangan dan menuju diklat lapangan. Alhamdulillah :)

Tapi di diklat lapangan ini ada 2 saudara yang mundur gak ikut diklat lapangan karena masalah keluarga. Sedih sebenernya tau mereka gak ngikut, berasa ada yg hilang. Ibaratnya nih ya kalo kamu biasa tidur pake guling tapi suatu saat guling kamu ilang. Gak enak kan tiba tiba tidur gak pake guling ? Emang kamu bisa beli guling lagi, tapi pasti rasanya beda. Tapi akhirnya kita berangkat diklat lapangan degan persiapan ekstra dan segala tetek bengek keperluan diklat. Percayalah itu banyak dan sedikit ribet :') Diklat kita di dareah cuban talun, malang. Gak boleh bawa alat komunikasi dan dokumentasi, iyalah ini diklap -_-  Setelah perjalanan dari surabaya sore hari sampai di tempat malam hari, dan sempat ngalamin mogok tengah jalan, kita sampai disana disambut dengan udara yg super sejuk (baca : dingin) dan menusuk sampai tulang.

Duh kalo diceritain proses diklapnya panjang bingit dan ini karena aku juga ngetik di hape pasti ini jari pada minta rebonding semua haha. Pokoknya di diklap itu kita banyak kedinginan dan kehangatan. Kedinginan karena emang hawa disana beda bange sama di surabaya, hangat karena ada 28 saudara yang saling peduli, percaya dan saling menjaga {} aku sayang kalian rek ! Di akhir diklap ada temen, temen yg paling gak bisa diem, dia sakit. Iin. Tumben aja itu anak gak setegar biasanya haha. Di prosesi yg (katanya) agak simbolis ini kita dikasih PSL. Nah karena si Iin ini sakit dan gak ngikut prosesi terakhir bareng kita, akhirnya kita buat persembahan kecil yg manis bangetl buat ngasih PSLnya sampe Iin juga menitihkan air mata #eaa. Akhirnya diklap ditutup dengan serangkaian acara makan bareng dan upacara penutupan.

Pulangnya kita capek, banyak yg tidur di jisang sekalipun dengan posisi yg mustahil untuk tidur. Tapi kita tetep terlelap dan bahu kita saling bersandar satu sama lain untuk menopang kelelahan bersama. Sumpah manis banget, ini organisasi paling so sweet yg pernah aku ikutin :) perjalanan pulang kita ditemani hujan yg seolah memanjakan mata untuk tetap terpejam, untuk tetap menyandarkan kepala di bahu saudara yg lain, untuk tetap saling berdekatan. That's all moment that I never want to lose.

Semua rangkaian kisah itu udah buat kita ber 28 yang mulai mustahil untuk kenal satu sama lain jadi satu saudara yang kayaknya udah hampir punya ikatan batin :v

Well, jagan pernah ragu buat memperjuangkan sesuatu. Jangan pernah nyerah ketika kamu sedang menghadapi kesulitan dalam proses perjuangan itu. Karena semua perjuangan punya tujuan yang hasil akhirnya kadang gak kamu kira bisa semanis kenangan yg paling indah. Dan ketika kamu sudah mulai bosan dengan sesuatu yg udah kamu perjuangkan, berbaliklah sebentar ke masa lalu. Dan disitu kamu akan menemukan hal yg rasanya gak akan mau kamu sia siakan. Hal yg berat untuk dilepaskan, karena hal tersebut mungkin gak akan bisa kamu capai untuk kedua kalinya.

Surabaya.
Kamis, 20 Februari 2014
Ditengah teduh hujan yang memacu syaraf untuk menikmati secangkir cappucino hangat.