Kamis, 20 Februari 2014

Ketika kamu akan menyerah dengan sesuatu yang sebelumnya sudah kamu perjuangkan, maka ingatlah bagaimana perjuangan kamu saat ingin mendapatkan sesuatu tersebut

Gak ada perjuangan yang sia sia selama kamu berjuang dengan sungguh-sungguh. Ya karna ada kutipan yang pernah bilang kalau hidup adalah perjuangan. There's so much thing that you get with fighting ! Apapun itu hampir semua hal harus kamu perjuangin. Bahkan kadang kamu kamu harus berjuang untuk tetap bisa bernafas. Yaa saat kamu pilek dan hidungmu tersumbat :)

Ada nggak sih suatu hal yang kamu dapat tanpa perjuangan ? Sekecil, se-nggak pentingnya dan semudah apapun perjuangan itu, itu tetep perjuangan kan ? Nggak pernah ada yang salah dengan sebuah perjuangan, kamu harus terbiasa berjuang untuk sesuatu hanya agar kamu tetap bisa bertahan. Entah bertahan hidup, atau bertahan dalam menjalin suatu hubungan.

Kemaren aku sempet ikut diklat salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di kampusku yang paling tercintrong ini. Ikut UKM itu sebenarnya susah sedih dan seneng, aa bisa ditambah lagi kalian akan belajar gimana managemen waktu yang superpadet antara belajar dan kegiatan sejenis bla bla bla. But it's ok, lama lama kalian akan terbiasa dengan tetek bengek kegiatan kampus yang hampir menyita semua waktu da perhatianmu. Tapi percayalah, kamu bakal dapet banyak manfaat dari itu semua. Mulai dari pengalaman, teman, susah bareng, seneng bareng, panik, dan tentunya keluarga, iya keluarga baru. That's what i get from KSR PMI UA. Kalian begitu penuh cinta, dan segala sesuatu yang menyenangkan ada di kalian. :big hug:

Masuk dalam keluarga KSR PMI UA dan menjadi bagian 28 saudara di angkatan 20 gak mudah. Tentu saja semua butuh perjuangan dan pengorbanan #eaaaa. Mulai dari diklat ruanga 120 jam yang cukup melelahkan sampai diklat lapangan yang bikin dag dig dug. Selama diklat ruangan kita dikasih materi bejibun yang entah kadang juga ada materi yang keselip di otak yang terdalam. Bayangin aja tiap hari sabtu dan minggu kalian libur kuliah, tapi diganti dengan 10jam materi tentang PMI. Ibaratnya nih kalian kuliah lagi -_- dan tiap akhir materi itu ada sejenis ujian yang di akhir nanti bakalan dikalkulasi sama semua nilai yang nentuin lulus apa enggak diklat ruangan. Kalo gak lulus ya say goodbye aja sama diklat lapangan. Susah kan ikut KSR PMI UA ? Enggak kok itu masih belum seberapa.

Diklat ruangan gak seboring yang dibayangin kok, ada berbagai jenis ke-usilan sampai kebahagiaan bahkan keharuan yang mendalam. Eciyeh ini apaan sih haha. Pokoknya diklat ruangan itu berisi materi yang entah sepertinya sejenis penting tapi gatau kenapa susah banget masuk ke otak dan di akhir tiap materi itu selalu ada ujian kecil. Iya ujian tulis. Ujian tulis tentang materi sebelumnya dijelasin. Dan sehari itu kalo gak salah ada 3 kali ujian gitu lah. Bayangin aja kalo 12 hari digituin terus ? Ya gapapa sih, masih hidup kok haha. Nah, ujian ujian itu kan masuk nilai, kalo ada nilai kurang dari 75 kita remidi. Bayangiiiin ! Udah susah susah an capek capek ngikut diklat yg jam 6 pagi harus nyampe tempat diklat, masih aja ada sejenis remidi. Tapi itu yg namanya perjuangan, susah tapi bakal berujung manis. Sampai akhirnya di diklat ruangan yg terakhir kita dapet final tes, yup sejenis ujian akhir. Semua materi 120 jam diklat ruangan dipertanyakan disini. Mulai materi lisan sampe materi praktek beserta contoh kasus kecelakaan. Rasanya ndredeg abis, tapi endingnya terlewati juga sampai ada pengumuman 30 anak lolos diklat ruangan dan menuju diklat lapangan. Alhamdulillah :)

Tapi di diklat lapangan ini ada 2 saudara yang mundur gak ikut diklat lapangan karena masalah keluarga. Sedih sebenernya tau mereka gak ngikut, berasa ada yg hilang. Ibaratnya nih ya kalo kamu biasa tidur pake guling tapi suatu saat guling kamu ilang. Gak enak kan tiba tiba tidur gak pake guling ? Emang kamu bisa beli guling lagi, tapi pasti rasanya beda. Tapi akhirnya kita berangkat diklat lapangan degan persiapan ekstra dan segala tetek bengek keperluan diklat. Percayalah itu banyak dan sedikit ribet :') Diklat kita di dareah cuban talun, malang. Gak boleh bawa alat komunikasi dan dokumentasi, iyalah ini diklap -_-  Setelah perjalanan dari surabaya sore hari sampai di tempat malam hari, dan sempat ngalamin mogok tengah jalan, kita sampai disana disambut dengan udara yg super sejuk (baca : dingin) dan menusuk sampai tulang.

Duh kalo diceritain proses diklapnya panjang bingit dan ini karena aku juga ngetik di hape pasti ini jari pada minta rebonding semua haha. Pokoknya di diklap itu kita banyak kedinginan dan kehangatan. Kedinginan karena emang hawa disana beda bange sama di surabaya, hangat karena ada 28 saudara yang saling peduli, percaya dan saling menjaga {} aku sayang kalian rek ! Di akhir diklap ada temen, temen yg paling gak bisa diem, dia sakit. Iin. Tumben aja itu anak gak setegar biasanya haha. Di prosesi yg (katanya) agak simbolis ini kita dikasih PSL. Nah karena si Iin ini sakit dan gak ngikut prosesi terakhir bareng kita, akhirnya kita buat persembahan kecil yg manis bangetl buat ngasih PSLnya sampe Iin juga menitihkan air mata #eaa. Akhirnya diklap ditutup dengan serangkaian acara makan bareng dan upacara penutupan.

Pulangnya kita capek, banyak yg tidur di jisang sekalipun dengan posisi yg mustahil untuk tidur. Tapi kita tetep terlelap dan bahu kita saling bersandar satu sama lain untuk menopang kelelahan bersama. Sumpah manis banget, ini organisasi paling so sweet yg pernah aku ikutin :) perjalanan pulang kita ditemani hujan yg seolah memanjakan mata untuk tetap terpejam, untuk tetap menyandarkan kepala di bahu saudara yg lain, untuk tetap saling berdekatan. That's all moment that I never want to lose.

Semua rangkaian kisah itu udah buat kita ber 28 yang mulai mustahil untuk kenal satu sama lain jadi satu saudara yang kayaknya udah hampir punya ikatan batin :v

Well, jagan pernah ragu buat memperjuangkan sesuatu. Jangan pernah nyerah ketika kamu sedang menghadapi kesulitan dalam proses perjuangan itu. Karena semua perjuangan punya tujuan yang hasil akhirnya kadang gak kamu kira bisa semanis kenangan yg paling indah. Dan ketika kamu sudah mulai bosan dengan sesuatu yg udah kamu perjuangkan, berbaliklah sebentar ke masa lalu. Dan disitu kamu akan menemukan hal yg rasanya gak akan mau kamu sia siakan. Hal yg berat untuk dilepaskan, karena hal tersebut mungkin gak akan bisa kamu capai untuk kedua kalinya.

Surabaya.
Kamis, 20 Februari 2014
Ditengah teduh hujan yang memacu syaraf untuk menikmati secangkir cappucino hangat.

Sabtu, 15 Februari 2014

Don’t kiss me ! I just wanna know you more



Mungkin dengan aku nggak pelihara hewan ada manfaatnya juga. Jujur aja tiap kali pelihara hewan apapun itu hasilnya pasti gagal. Mulai dari pelihara hamster yang beberapa minggu kemudian ditemukan terkapar kaku di dalam kendang. Pelihara kelinci yang entah diapain sama adek dan ditemukan mati lemas setelah dibanting sama adek. Pelihara ikan koki yang lucu menggemaskan, dan kura-kura brazil yang dulu sempat ngetrend dan harganya waktu itu sekitar 3000 perak. Kemudian ditinggal mudik beberapa hari dan waktu pulang mudik ikannya udah ngambang diatas akuarium, sedangkan kura kuranya bertahan entah beberapa tahun kemudian karena aku sibuk sendiri akhirnya kura kuranya mati juga. Pelihara ayam warna warni yang dijual di pasar, terus beberapa hari kemudian keinjek. Sempet pelihara ayam kampung dan agak bertahan lama karena bantuan dari orang tua juga waktu melihara, tapi endingnya ayam itu dimakan waktu acara tahun baru. Maaf yam, aku khilaf. Hahaha.
Ya bener sih kalau kalian pelihara hewan rasanya menyenangkan. Seolah kalian punya tanggung jawab terhadap keberadaan hewan yang kalian pelihara. Apalagi waktu jaman SD dulu, rasanya keren banget punya hewan peliharaan. Rasanya seneng banget waktu cerita ke temen-temen kalo punya hewan peliharaan. Tapi seiring perjalanan waktu, lama lama rasanya ngurus hidup sendiri aja udah susah ditambah ngurus binatang yang entah siapa bapak ibunya. Duh seolah mereka lama-lama jadi beban. Itu pendapatku, entah pendapat kalian gimana. Mungkin bagi orang yang dari awalnya seorang pecinta hewan mungkin beda lagi pendapatnya.
Mungkin aku nganggep kalo ke-kerenan melihara hewan itu cuma bertahan sampai SD, dan gak berlanjut kemana mana. Dan ternyata setelah masuk kuliah jurusan kedokteran hewan semuanya seolah kembali terulang. Masa-masa bangga punya hewan peliharaan kembali berjaya. Semua mahasiswa disini kebanyakan punya hewan yang mereka pelihara di rumah atau bahkan hewan yang dipelihara di peternakan (baca : punya peternakan). Nah aku ? bahkan buat melihara satu hewan aja gagal ! Mungkin habis ini aku bakal pelihara sesuatu. Pelihara hubunganku sama pacar sampai ke pelaminan kali yaa #eaa haha :D
Baru baru ini aku sempat baca di salah satu situs di Internet (detikdotcom) kalo  ternyata (sebenernya udah dari dulu juga sih) kalo kita jangan cium-cium hewan sembarangan ! Nah loh, mungkin semua orang sudah tau kalo kucing liar yang biasanya mangkal di deket pasar emang gak seharusnya dicium. Tapi bagaimana dengan mencium peliharaan sendiri ? kan peliharaan kita udah sangat bersih. Bersih dari kasus kejahatan dan bersih dari korupsi dan apapun tindakan pidana lainnya, jadi bisa mencalonkan sebagai caleg partai apa saja. Lupakan, penulis mulai kehilangan kesadaran _-_ .
Mungkin kalau sekedar bersih aja semua hewan terlihat bersih asal tidak dikelilingi lalat. Atau mungkin bersih itu karana mereka tidak berlumuran lumpur. Well, bersih itu relatif bagi beberapa orang yang khususnya hanya melihat hewan besih karena sudah mandi.Sebenarnya kebesihan bukan dilihat dari seperangkat ritual mandi mulai dari cuci creambath atau apapun. Kebersihan hewan peliharaan juga ditinjau dari makanan apa yang mereka makan dan kandang yang mereka tempati. Kandang yang tidak bersih sangat berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan hewan.
Masalah cim – mencium dengan hewan tentu saja boleh, asal dengan catatan hewan yang dicium bersih.sebuah studi di jepang pada tahun 2012 menunjukkan bahwa kebiasaan mencium hewan peliharaan atau membiarkan hewan peliharaan menjilat mulut pemiliknya dapat mengakibatkan infeksi pada gusi pemilik. Bahkan apabila infeksi tersebut dibiarkan dan tidak kunjung diobati, infeksi tersebut dapat berlanjut menjadi penyakit gusi yang lebih parah.atau biasanya disebut dengan Periodentitis. Penyakit tersebut menyebabkan pembusukan tulang rahang berikut celah diantara gusi dan gigi sehingga membuat pemilik peliharaan menjadi cepat kehilangan gigi, atau biasanya bahasa kerennya ompong.
Kan serem banget kan ? bahkan lansia dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah tidak dianjurkan untuk sering sering berdekatan dan kontak langsung dengan hewan-hewan peliharaan terutama yang banyak mempunyai bulu. Karena  daya tahan tubuh yang rendah dapat mengakibatkan mudah terifeksi bakteri dan virus yang menempel di hewan peliharaan. apalagi pada bayi yang sistem kekebalannya masih dalam proses.
Jadi masih berencana mencium hewan yang belum bersih ? sepertinya tidak. Masih sayang diri sendiri kan ?