yah ini adalah FF pertama saya dan keliatannya gak tau harus berending gimana tapi mohon dinikmati saja dulu :3
ini asli buatan saya, sumpah !
Cast :
SeungRi (Lee Seung Hyun)
GDragon (Kwon Jiyong)
and other Bigbang Member
Iino Akira
Akira POV
“kau tidak lapar ?”
Mataku mengerjap tidak percaya, sesosok anak
laki-laki yang selama satu tahun sekelas denganku tiba-tiba bicara padaku saat aku mengeluh sendirian di dalam kelas
yang kurasa cukup ramai, dan kupikir tidak akan ada yang mendengarku. Mau tidak
mau aku menoleh pada anak itu dan berpandangan bingung, “kau bicara denganku ?”
“baiklah, aku akan diam” dan dia berjalan pergi
keluar kelas, entah akan kemana, mungkin ke kantin atau ke toilet.
Aku selalu heran kenapa aku dan SeungRi tidak pernah
bisa berbicara lebih dari satu menit, padahal sudah jelas aku tidak menanyakan
hal yang aneh. Tapi begitulah SeungRi, dia jarang sekali berinteaksi dengan
kebanyakan anak perempuan.
Sebaiknya aku juga akan pergi keluar kelas dan
menuju kantin, perutku sudah menggeliat dan memberontak minta makanan.
“aki-chan, kau akan ke kantin ?” Seseorang berteriak dan kemudian tersenyum lebar
memanggilku dari dalam kelasnya saat aku lewat di depan kelasnya.
Oh tidak, jiyong oppa ! “Aki-Chan, aku ingin titip tolong belikan
makanan di kantin ya”
“baiklah, kau ingin beli snack-snack itu kan ?
ditambah dan jus tomat ?” aku terlalu hafal dengan apa yang Jiyong selalu pesan
. Jiyong selalu beralasan bahwa dia tidak ingin diburu oleh fansnya. Baiklah,
namja itu memang seorang artis sejak dia kecil, bahkan sekarang dia sedang di
traine untuk membentuk sebuah boyband. Setidaknya itu yang aku dengar dari
Jiyong.
“Gomawo Aki-chan, kau memang sangat baik, kau akan
mendapatkan album pertama saat aku sudah menjadi boyband nanti, dan aku akan
menandatanganinya dan memberikannya langsung padamu”
“tidak perlu repot-repot, aku hanya membelikanmu
makanan” Jiyong memberikan uang padaku dan aku segera menuju kantin, oh oppa
makanmu begitu banyak tapi entah kenapa kau masih saja begitu kurus.
SeungRi POV
Aku melangkah meninggalkan kelas yang begitu penuh
sesak dan ramai, huh dasar perempuan entah bagaimana caranya mereka begitu sangat
bisa mengucapkan lebih dari 100 kata per menit dengan suara sekeras itu,
mungkin rapping TOP hyung akan kalah
jika dibandingkan dengan mereka. Tapi
berbeda dengan Aki, anak itu kebanyakan
hanya mendengarkan dan berguman sendiri. Aah anak itu, bagaimana mungkin
anak itu selalu menjengkelkan setiap harinya, padahal aku sudah mencoba begitu
baik padanya.
Aku sudah sampai di kantin, ramai seperti biasanya,
aku harap puddingnya tidak habis.
“apakah pudingnya masih ada ahjumma ?” aku bertanya
dengan penuh harap
“oh SeungRi, aku sudah sisakan satu untukmu” wajah
ahjumma begitu bersemangat memberikannya untukku.
“terimakasih banyak ahjuma”aku menerima pudding dari
ahjuma dan memberikan dan membayarnya.
Meja di kantin ini begitu ramai, sepertinya aku akan
memakan pudding ini di taman atau aku akan memakannya dengan berdiri saja. Ah
sama saja, makanan ini akan masuk ke perutku.
Aku melihat aki datang menuju kantin, dia terlihat
berbeda, atau mungkin hanya perasaanku saja. Sepertinya dia membeli begitu
banyak makanan, tentu saja aku sudah tau bahwa makanan itu untuk Jiyong hyung,
aku membencinya karena menyuruh-nyuruh seorang perempuan padahal dia bisa
berjalan menuju kantin sendiri.
Pudingku sudah habis, dan aku kembali ke kelas.
Kelas sudah tidak seramai tadi, tapi aku tidak melihat Aki di kelas. Sebenarnya
aku ingin keluar mencari Aki, namun saat keluar kelas aku bertemu Taeyang
hyung.
“Hyung, kenapa kau sendirian ?”
“Kau tau Jiyong tidak pernah mau keluar kelas saat
istirahat, hari ini aku tidak terlalu enak badan, setelah ini aku akan pulang”
“Akan ku temani hyung sampai di kelas, dan
meyakinkan hyung selamat sampai kelas”
“haha, SeungRi kau begitu lucu. Aku akan baik-baik
saja sampai kelas”
“ayolah hyung, aku juga ingin melihat bagaimana
kelas hyung” sebenarnya aku hanya ingin melihat apakah Aki ada di kelas Jiyong
hyung. Karena Taeyang hyung satu kelas dengan Jiyong hyung, setidaknya aku
punya alasan agar Aki tidak tau bahwa aku mencarinya.
“baiklah” Taeyang hyung berjalan lebih dulu di
depanku, dan sebagai maknae aku harus berada di belakangnya jika tidak aku akan
diberi cap maknae yang kurang sopan.
Setelah sampai di kelas Taeyang hyung, aku melihat
meja Jiyong hyung penuh dengan makanan, dan saat Jiyong hyung memakan salah
satu makanan itu, seoalah-olah makanan itu begitu lezat dan siapapun ingin
memakan makanan itu.
“aa, yongbae, kau darimana saja ? daritadi aku
mencarimu!” ucap jiyoung hyung dengan
makana penuh di mulutnya saat kami masuk ke kelas Taeyang hyung.
“Aku hanya
tidak terlalu sehat hari ini, aku akan pulang” Taeyang hyung sudah mulai
membereskan buku di mejanya yang berserakan dan memasukkannya kedalam tasnya.
“baiklah SeungRi, sekarang kau bisa kembali ke kelasmu dan menikmati sisa jam
istirahat” tapi aku masih tetap berada dalam kelas mereka.
“apa kau akan pulang sendiri ? mungkin kau bisa
meminta bantuan TOP hyung untuk menjemputmu, sepertinya dia tidak mempunyai
jadwal kuliah untuk hari ini” wajah Jiyong hyung begitu perhatian dan tentu
saja terlihat begitu berwibawa, namun kemudian dia melihatku dengan tatapan
aneh, “hey SeungRi, kenapa kau berada disini ?”
“oh hyung, aku hanya mengantar Taeyang hyung” aku
memandang sekitar kelas dan tidak menemukan Aki disini.
“cepatlah kembali ke kelasmu, sebentar lagi bel
masuk akan berbunyi”
“baiklah hyung, aku pergi” namun langkahku masih
sangat berat karena masih belum menemukan Aki.
“apa kau mencari Aki chan ?” aku tersentak, oh
jiyong hyung! Bagaimana dia bisa menebak ? apakah aku terlalu ketera ? pabo
sekali aku ini.
“tidak, untuk apa aku mencarinya ?” aku begitu
percaya diri saat mengatakannya, padahal dalam hati aku sangat khawatir pada
aki. Lalu dari jauh aku mendengar langkah kaki yang begitu teburu-buru dan
kemudian aku membalikkan badan ingin tahu, oh tidak itu Aki. Semoga dia tidak
mendengar apa yang aku katakana barusan.
“Oppa, coklatmu tertukar dengan punyaku” Aki hanya
menukar coklatnya dan berlalu pergi sangat cepat. Sebaiknya aku juga pergi,
sebentar lagi bel masuk akan berbunyi, aku tidak ingin kena marah sosaengnim
lagi karena telat masuk kelas.
Akira POV
Aku akan duduk dan memakan coklat yang tadi aku beli
dengan nyaman dan tenang saat tiba-tiba aku menyadari bahwa itu bukan coklat
yang aku inginkan. Sepertinya tetukar dengan milik Jiyong, oh tidak, aku akan
mengambilnya kembali, itu coklat dengan rasa menyenangkan.
Aku sudah berada di depan kelas Jiyong, aku
mengintip dari samping pintu, memastikan bahwa di dalam kelas itu ada Jiyong.
Ternyata memang ada. Tapi tunggu dulu , sepertinya aku mengenal anak yang
berdiri di samping meja Jiyong, itu seungri, bagaimana anak itu ada disini ?
baiklah, kenapa aku harus gugup ? cukup berjalan menuju Jiyong dan menukar lalu
kembali. Baiklah.
“Oppa coklatmu tertukar dengan punyaku” aku berkata
dengan sangat gugup, bagaimana tidak kalau aku berada antara namja yang begitu
mempesona dan menjadi pujaan banyak yeoja, kecuali dengan Jiyong, aku sudah
bosan melihatnya untuk menjadi tetanggaku dan masih di tambah lagi aku harus
melihatnya di sekolah.
Sepertinya rencanaku untuk menukar coklat dan
langsung pergi terlalu berhasil, karena bahkan Jiyong hanya diam dan mengamati.
“Kenapa kau memanggil Jiyong hyung dengan sebutan
oppa ? bukan sunbae ?” kurasa pertanyaan itu begitu tidak penting untuk
dipertanyakan, tapi entah kenapa seungri menanyakannya. jadi aku akan berusaha
menjawabnya daripada menanyakan mengapa dia bertanya, tentu saja Karena jika
aku melakukannya maka seungri akan diam dan pergi. Daripada membuat anak itu
makin membenciku lebih baik aku menjawabnya saja.
“oh, itu permintaannya”
“permintaan jiyong hyung ?” aku mengangguk
mengiyakan, tapi seungri bertanya lagi “bagaimana bisa dia memintamu
memanggilnya oppa ?”
“karena kata jiyong oppa memanggilnya dengan sebutan
sunbae akan membuatku seperti tidak mengenalnya”
“jinjja ? ”
“ne” aku menjawab dengan tersenyum melihat wajah seungri yang agak
tidak percaya mendengar pernyataanku, tapi memang begitulah adanya.
“memangnya Jiyong hyung siapamu ?” oh tidak, namja
ini cerewat sekali.
“dia tetanggaku”
“oh”
Tak begitu lama seungri kembali menghadap ke depan.
Bangku seungri berada di depanku, jadi dia hanya perlu membalikkan badan saat
dia kembali menghadap ke depan.
Oh tidak, namja ini benar-benar mengagumkan
sekalipun dilihat dari belakang. Aah pabo sekali aku, kenapa memikirkan hal
tidak penting seperti ini. Satu tahun sudah cukup untuk menyadari bahwa namja
ini begitu mengagumkan. Mungkin saat aku pertama kali melihatnya namja ini
begitu polos dan lucu, bahkan terkadang aku berfikir dia begitu menggemaskan
dengan mata pandanya. Tapi sekarang, dia terlalu mempesona.
“Aki, bolehkah aku mengajakmu ke taman bermain akhir
pekan nanti ?” omoo, apa benar itu adalah suara SeungRi yang berbalik saat jam
pelajaran baru selesai dibunyikan ? karena aku tidak terlalu mendengar dengan
jelas.
“mwo ?” apakah ini nyata ?
“ne, maukah kau pergi ke taman bermain denganku ?”
“untuk apa ?” itu adalah pertanyaan bodoh
”aku ingin mengajakmu berlari” muka seungri begitu
datar saat mengucapkannya.
“baiklah” aku tersenyum dan meninggalkan SeungRi
saat semua buku sudah ku masukkan kedalam tas. Oh tidak, kenapa aku begitu
tidak peduli dengan ucapannya, hey bukankah selama pelajaran tadi aku selalu
melihat kea rah seungri dan membicarakannya dalam hati. Kenapa hari ini dia
begitu aneh. Memangnya dia benar-benar akan mengajakku ke taman bermain dan
mengajakku lari ? yang benar saja, kenapa tidak sekalian mengajakku ke Jeju
untuk membuat istana pasir.
SeungRi POV
Aigooo, kenapa begitu pabo mengajaknya ke taman
bermain hanya untuk lari ? ottokhe ? SeungRi kenapa kau sangat memalukan !
baiklah, hanya menunggu akhir pekan besok dan aku akan bertanya pada Jiyong
hyung dimana rumah Aki. Ahhh, ini akan menjadi kencan pertamaku. Aku tersenyum
sepanjang perjalanan pulang
Baiklah, akhir cepat begitu lama tapi pasti akan
datang. Hari ini aku sudah sangat begitu siap untuk mengajak Aki ke taman
bermain, walaupun sebenarnya tadi malam aku tidak bisa tidur dan hasilnya saat
tadi pagi aku mengaca, aku melihat sebuah mata panda yang menggantikan mataku.
Aku bingung harus memakai apa, bersikap bagaimana
dan akan mengajaknya kemana sepulangnya dari taman bermain. Ottokhe~ aah,
mungkin kalau ada Jiyong hyung dia akan menyarankanku memakai baju apa. Mungkin
kalau ada TOP hyung dia akan tau bagaimana caranya aku bersikap pada Aki, tapi
tunggu dulu TOP hyung hanya pintar merayu nuna, bukan teman sebayanya, hahahaa.
Aku memutuskan hanya memakai kemeja dan jaket dengan
bawahan denim. Aki, tunggu aku.
To be continued~~